Seperti menanam pohon, untuk
memperoleh pohon yang bagus, tak hanya harus memilih bibit yang bagus, tetapi
juga harus diberi pupuk dan dipelihara dengan baik. Seperti itulah yang harus
kita lakukan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa.
Semua ornag tentu setuju, anak
yang cerdas dan berkarakter baik adalah aset bangsa yang harus dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Pendidikan
merupakan salah satu aspek penting dalam mempersiapkan masa depan anak. Agar
memperoleh hasil yang diinginkan, Pendidikan anak harus dimulai sejak usia
dini. Mengapa? Setiap manusia dilahirkan dalam pola pikir positif, punya rasa
ingin tahun dan ingin belajar.
Anak berusia satu sampai lima
tahun sering disebut dengan golden Age. Dimasa ini anak menyerap segala sesuatu
dari lingkungan. Meniru apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Oleh sebab
itu, anak harus diperlihatkan, diperdengarkan dan diajarkan segala sesuatu yang
baik. Masa ini merupakan waktu yang pas untuk membentuk karakter anak.
Sejatinya karakter harus dimulai
sejak dini. Di sini peran orang tua tentunya sangat besar. Karena orang tua
adalah guru pertama bagi anak. Orang tua harus menyadari perannya. Orang tua harusnya
menanamkan nilai-nilai kebajikan dan agama sejak usia dini. Sehingga selain
cerdas juga memiliki akhlak yang mulia. Orang tua tidak bisa sepenuhnya
menyerahkan pendidikan anak kepada guru di sekolah. Karena kenyataannya waktu
anak lebih banyak dihabiskan dirumah atau dilingkungannya. Bisa dibayangkan apa
jadinya bila yang mereka lihat dan mereka dengar adalah hal-hal yang buruk dari
orang-orang disekitarnya?
Kemiskinan kerap menjadi akar
penyebab anak-anak dari kelompok marjinal tidak bisa mencicipi pendidikan.
Namun asa itu masih ada. Jaminan perlindungan hak-hak anak merupakan komitmen
nasional dan internasional. Pun di Indonesia komitmen ini senantiasa
digelorakan. Pemerintah dan masyarakat terus mengupayakan anak-anak yang
terpinggirkan ini bangkit dari jerat marjinalisasi.
Sekalilagi anak adalah modal
utama dalam pembangunan bangsa. Sehingga ia harus benar-benar dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya sejak dini. Agar kelak menjadi sosok yang berkualitas dan
berguna bagi diri serta lingkungannya.
Kita boleh bersyukur, pemerintah
telah mencanangkan gerakan pendidikan karakter untuk membangun keadaban bangsa.
Gerakan ini bertujuan agar pendidikan menjadi motor penggerak untuk
memfasilitasi pembangunan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai
ikesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis.
Gerakan ini harus dilaksanakan
semua elemen bangsa mulai dari tingkat atas hngga satuan terkecil di keluarga.
Generasi muda perlu contoh yang
bisa menjadi panutan. Para pemimpin bangsa hingga pemimpin keluarga harus betul
betul bisa menunjukkan ketokohannya yang pantas menjadi panutan.
Sumber: Bulettin Akasara edisi 5
tahun 2013
0 comments:
Post a Comment