Friday, September 23, 2016

MEMBANGUN KARAKTER ANAK DARI SURI TAULADAN HAKIKAT SHOLAT BERJAMAAH

Pendidikan karakter bertujuan untuk membuat warga indonesia memiliki karakter yang baik, akhlak yang mulia. Dulu Orang indonesia dikenal memiliki karakter, etika yang luhur, dan akhlak yang mulia sehingga di kenal di dunia bahwa indonesia memiliki adat ketimuran yang begitu halus. Tetapi yang terjadi saat ini kita mengalami kemunduran dalam hal karakter, rakyat indonesia yang dulu berakhlak mulia kini menjadi orang yang mudah tersulut amarahnya hanya karena hal hal yang sepele, bahkan tega melukai atau membunuh teman, rekan sahabat, hingga orang tua sendiri. Tindak kekerasan yang dipertontonkan beberapa media akhir akhir ini sungguh jauh dari adat ketimuran yang selama ini telah kita miliki.
Menurut  Thomas Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
 Untuk menjadikan masyarakat Indonesia kembali memiliki karakter, etika dan moral yang baik maka ketiga hal tersebut di atas harus terpenuhi. Bila kita lihat masing masing unsur di atas, (1) pengetahuan tentang kebaikan, banyak bisa di dapatkan baik dalam bentuk buku maupun pelajaran secara informal di tempat tempat ibadah, (2) keinginan untuk berbuat baik, inilah yang perlu dibangkitkan kembali, dengan berbagai contoh yang dilakukan oleh pesohor, publik figur dan orangtua, sehingga bisa dijadikan suri tauladan bagi diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan sehari hari, (3) melakukan perbuatan kebaikan, dengan adanya suri tauladan yang bisa dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat menampakkan hasil yang baik maka, perbuatan kebaikan yang diharapkan tersebut akan dilaksankana karena sudah ada contoh kebaikan yang ternyata menghasilkan kebaikan bagi semua orang, sebaliknya jika tidak ada sontoh yang bisa dijadikan suri tauladan tersebut maka keinginan untuk berbuata baika akan terus menyusut, apalagi perbuatan baik yang diharapkan. Hal  ini menyebabkan kemunduran sikap, etika dan moral masyarakat Indonesia.
Beberapa penyebab dari terjadinya kemunduran tersebut, diantaranya adalah berkurangnya keteladanan yang dapat dijadikan acuan dalam pendididkan dan pengasuhan, bahkan yang banyak dipertontonkan adalah sikap kekerasan baik yang dipertontonkan oleh para pesohor, publik figur, maupun mahasiswa dan siswa sekolah yang seharusnya bisa memperlihatkan karakter yang mulia.
Beberapa hal yang sebenarnya dapat memberikan pendidikan karakter secara informal adalah suri tauladan yang tersirat dalam perintah Allah SWT kepada hambaNya untuk melakukan sholat berjamaah di masjid, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.     Silaturahmi, salah satu suri tauladan yang ada pada pelaksanaan sholat berjamaah di masjid  
Pada hakikatnya manusia ini diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia berdiri sendiri secara individu, dan sebagai makhluk sosial adalah manusia merupakan bagian dari keseluruhan isi alam ini, yang tidak dapat dipisahkan karena masing masing individu saling membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.
Untuk mewujudkan posisinya sebagai makhluk sosial inilah manusia membutuhkan silaturahmi. Silaturahmi adalah ibadah yang sangat mudah dan mulia, serta banyak membawa berkah. Dalam agama islam Allah Ta’ala telah menyerukan hambaNya untuk selalu menyambung silaturahmi pada beberapa ayat dalam Al-Quran diantaranya:
-        (QS. Muhammad : 22-23) yang artinya “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang orang yang dilaknati Allah dan ditulikannya telinga mereka dan dibutakannya penglihatannya
-        (QS. An-Nisaa : 1) yang artinya “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu
Selain itu menurut Rasulullah SAW bahwa Allah akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung tali  silaturrahmi dan juga Allah akan memanjangkan umur kepadanya seperti disampaikan dalam H.R Bukhari “Barang siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung silaturrahim.”
Dalam hadist Abu Hurairah sabda Rasulullah yang lain adalah: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahim”.
2.     Memilih imam/pimpinan jamaah. Selain silaturahmi pada sholat berjamaan di masjid ada pula suri tauladan Dalam memilih imam sholat berjamaah berdasarkan kemufakatan, tanpa melihat status sosial dan tidak perlu dengan voting serta kampanye yang meluncurkan janji janji meski kadang janji tersebut tidak dapat terwujud. Kesepakatan dalam memilih imam ini diikuti dengan kepatuhan semua pengikut (makmum) terhadap pimpinannya dalam menjalankan ibadah sholat berjamaah. Tidak diperbolehkan melakukan gerakan mendahului imam.  Dalam memilih imam dalam islam ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya adalah : seorang imam harus orang yang baik akhlaknya, baik bacaannya dan baik suaranya.
Bila kita bandingkan dengan pada saat kita akan memilih seorang pimpinan selain dari sholat maka prinsip prinsip tersebut dapat juga diterapkan yaitu seorang figur pimpinan yang akan kita pilih diantaranya adalah:
-        Figur calon pimpinan yang baik adalah seorang yang memiliki akhlak yang baik, tidak suka berbohong, atau terlibat dalam permasalahan hukum
-        Seorang yang baik bacaannya dalam hal ini adalah seseorang yang mengerti hukum dan peraturan sehingga dalam bertindak tidak melanggar aturan norma dan etika, serta mau untuk terus membaca (belajar) dan mendengar kritikan membangun untuk memperluas wawasannya sehingga dalam memimpin ma’mum/rakyatnya dapat lebih baik
-        Seseorang yang baik suaranya dalam hal ini adalah orang yang tidak banyak berbohong, tidak banyak berjanji sehingga menjadi sulit untuk di tepati
-        Seseorang yang merdu suaranya, dalam hal ini adalah orang yang berkata baik, sehingga enak didengar oleh orang lain, tidak menyakiti, maupun menimbulkan rasa marah, benci, yang diakibatkan dari kata katanya
3.     Aturan baris dalam sholat berjamaah juga memiliki nilai teladan tersendiri sipapun yang datang duluan berhak untuk berada di baris depan tanpa memandang status sosial, selain itu  pada tata aturan baris sholat berjamaah diharapkan yang berada dibelakang imam  memiliki kemampuan yang minimal sama dengan imam, karena bila terjadi sesuatu hal sehingga imam tidak bisa melanjutkan tugasnya maka yang bertugas untuk menggantikan posisi imam ini adalah makmum yang berada dibelakang imam. Selain itu tugas baris dibelakang imam ini adalah membenarkan bila imam melakukan kesalahan baik dalam pembacaan surat maupun dalam pelaksanaan ibadah sholat secara keseluruhan. Nilai teladan disina adalah bahwa yang bertugas membantu pimpinan adalah orang yang memiliki kemampuan minimal sama dengan pemimpinnya, karena haru mampu memberikan koreksi/perbaikan bila terjadi kesalahan dan sanggup menggantikan bila sang pimpinan karena suatu hal tidak mampu melanjutkan menjadi imam hingga ibadah sholat tersebut selesai
4.     Tugas imam dalam sholat berjamaah adalah membawa seluruh jamaah untuk melakukan ibadah bersama sama sesuai syariat hingga selesai, dan bila dalam memimpin jamaah bila melakukan kesalahan, maka harus menerima perbaikan yang dilakukan oleh makmum, pengikut sholat berjamaah. Tauladan yang dapat diambil dalam hakikat ini adalah bahwa seorang pimpinan harus mendengar kritikan, harapan, usulan dan perbaikan dari anak buah/yang dipimpin bila memang hal tersebut untuk tujuan membangun, atau untuk memperbaiki agar jalannya organisaasi yang dipimpin sesuai syariat/
5.     Konsistensi menjadi makmum dalam ibadah sholat berjamaah adalah berdasarkan hasil mufakat dalam memilih imam maka konsekwesinya makmum harus sanggup diimpin oleh imam hingga sholat jamaah tersebut selesai, tidak ada makmum yang kemudian ditengah sholat jamaah menggantikan imam karena melakukan kesalahan, padahal imam masih mampu menjalankan tugasnya sebagai imam, tapi justru makmum harus mampu memperbaiki atau memberikan teguran untuk memperbaiki kesalahan sesuai syariat sholat berjamaah. Nilai keteladanan yang nampak disini adalah bahwa meskipun sudah menjadi pimpinan/imam tidak mungkin tidak melakukan kesalahan, oleh karena itu dibutuhkan orang yang mampu memberikan usulan/saran agar sang pemimpin kembali bisa menjalankan tugasnya secara baik dan benar hingga selesai
6.     Keberlangsungan kepemimpinan, dalam sholat berjamaah keberlangsungan kepemimpinan tidak dijamin, tergantung dari kesepakatan pada waktu sholat yang berikutnya, kalau para jemaah sudah tidak sepakat lagi atau ada suatu halangan yang membuat imam tadi tidak mampu melaksanakan tugasnya maka akan di pilih lagi imam yang dapat memimpin shalat berjamaah berikutnya.
7.     salam memiliki teladan, bagi orang yang belum saling mengenal maka dengan sholat berjamaah ini menjadi ajang perkenalan, menambah persaudaraan, persahabatan (betapa banyaknya saudara kita bila setiap sholat berjamaah lima kali sehari kita mendapatkan saudara baru), bila sudah saling mengenal, maka menjadi ajang  , silaturahmi, saling memaafkan bila ada kesalahan, bisa kita bayangkan dalam sehari kita melakukan maaf, memaafkan lima kali sehari, maka dunia ini akan serasa tentram dan damai

Dari uraian di atas maka alangkah mulianya kalau kita mulai mengenalkan pendidikan karakter tersebut dengan mengajari anak anak kita untuk melaksankan sholat berajamaah dan memberi penjelasan yang baik tentang nilai luhur yang terkandung dalam sholat berjamaah tersebut

Oleh Dwi Sarmulyanto (pemerhati pendidikan non formal)

Monday, April 4, 2016

PERANGSANGAN GERAKAN KASAR DAN GERAKAN HALUS BERDASARKAN USIA ANAK (06)


F. Usia 19-24 Bulan

Gerakan Kasar
Anak mampu melakukan bebrapa kegiatan sekaligus, seperti menarik mainan ketiak ia berjalan. Anak juga menunjukkan keinginan untuk menyempurnakan kemampuannya dengan cara berlatih berulang-ulang. Bagi orang dewasa, kegiatan ini tentu membosankan, tetapi anak memerlukannya agar ia dapat memiliki keseimbangan dan kerjasama gerak yang baik.
Perkembangan gerak yang dimiliki anak berkembang seiring kematangan otot-otot geraknya. Ia pun mulai dapat melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti berlari, melompati garis, menendang, melempar, dan menangkap. Kemampuan ini akan terus berkembang seiring pertambahan usia dan kematangannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
-          Bermain di taman atau tanah lapang. Anak memerlukan tempat yang luas untuk melatih kemampuannya. Tidak perlu taman atau tempat yang memiliki permainan anak-anak, tetapi yang dibutuhkan adalah ruang luas di mana ia dapat berlari, melompat, menendang, atau sekedar berjalan-jalan keliling area.
-          Berlatih berjalan dan berhenti. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama ibu dan ayah. Ajari anak untuk berhenti dengan mengatakan “stop”, kemudia berjalan kembli, dan berhenti lagi. Awalnya, anak pasti membuhan beberapa langkah tambahan sebelum benar-benar berhenti. Seiring latihan, ia akan menguasai kemampuan dengan baik
-          Bermain ayunan. Permainan ini sangat penting bagi anak karena akan membantu mengembangkan kemampuan keseimbangannya.
-          Menari. Sambil mndenga music, bergeraklah secara bebas Biarkan anak mencoba berbagai gerakan menari.
Gerakan Halus
Kemampuan gerakan halus anak pada rentang usia ini berkembang dengan baik. Ia juga sedang mengembangkan kemampuannya untuk memusatkan perhatian. Ibu dan ayah dapat berkonsentrasi ketika ia mengambil sesuatu dengan jari-jarinya. Ada masa ini, sama dengan kemampuan gerak, latihan yang berulang-ulang sangat diperlukan oleh anak. Oleh karena itu, dukungan dan semangat dari ibu dan ayah sangat dibutuhkannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan :
-          Bermain plastisin. Jika ibu dan ayah masih khawatir anak memasukkan plastisin ke mulutnya, gunakan plastisin buatan sendiri dari bahan yang aman bagi anak. Anak dapat membuat berbagai macam bentuk sambal berlatih menggerak-gerakkan jari-jari dan telapak tangannya. Jangan hawatir bila bentuknya berantakan.

Sumber : Seri Bacaan Orangtua (Dit. PAUD, Kemdikbud)