Wednesday, November 12, 2014

PENDIDIKAN KEORANGTUAAN UNTUK MENINGKATKAN PERAN ORANGTUA SEBAGAI PILAR UTAMA PENDIDIKAN

Keluarga adalah pilar pertama dan utama pendidikan, sedangkan orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam proses pendidikan.
Disebut pilar pertama karena proses pendidikan dimulai dari keluarga sejak anak dalam kandungan,  proses ini merupakan proses pendidikan informal yang dilakukan orang tua dan orang sekitar keluarga dalam kehidupan sehari hari sang anak.
Disebut pilar utama karena pendidikan atau pembelajaran utama lahir dari rumah atau keluarga, meskipun nantinya anak akan mengenyam pendidikan persekolahan, tetapi porsi terbesar pendidikan masih lahir dari rumah atau keluarga. pendidikan persekolahan diperkirakan sekitar  8 jam sehari atau 30% dari waktu dalam sehari. Selebihnya anak berada pada lingkungan  rumah atau keluarga.
Oleh karena itu pengetahuan dan wawasan orang tua menjadi penting kalau kita kaitkan dengan peran orang tua dan keluarga dalam proses pendidikan anak, sehingga pendidikan dan wawasan orang tua tersebut harus terus ditingkatkan dengan pendidikan keorang tuaan (parenting education) karena disitulah pengetahuan dan wawasan orang tua diasah kemampuan dan kecakapannya untuk menjalankan peran memberikan pendidikan yang memadai dan berkualitas bagi anak-anaknya.
Dengan meningkatnya pengetahuan dan wawasan orang tua tersebut maka orang tua mampu memberikan pendidikan dan wawasan terhadap anak sejak dalam kandungan hingga mereka mampu mandiri.
Beberapa hal yang diharapkan mampu lahir dalam pendidikan di rumah adalah :  peningkatan kapasitas dan perkembangan fisik, emosi, sosial dan intelektual anak .
Oleh sebab itu dengan adanya  pendidikan keorang tuaan tersebut orang tua diharapkan bisa membina dan mengasuh anaknya sehingga anak anak tersebut bisa meningkat kapasitas dan perkembangan fisik, emosi, sosial dan intelektual anak, melalui interaksi antara orang tua dan anak yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (makan, minum, dll) kebutuhan psikologis (rasa aman, kasih sayang) serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar dapat hidup selaras dengan lingkungannya.

oleh : Dwi Sarmulyanto,
(Pemerhati Pendidikan anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal)


0 comments: