Sunday, September 18, 2011

Mendidik Anak Soleh

Bunda sedang mencari buku mengenai cara mendidik anak soleh beserta kiat-kiatnya. Bunda baru menemukan buku mengenai pendidikan anak yang sesuai dengan keinginan Bunda setelah berkutat cukup lama.Bunda mendesah, akh.. terlalu teoritis dan banyak sekali hadits Rasulullah yang diulang-ulang, dan sangat sedikit sekali buku mengenai pendidikan anak dalam Islam yang bisa bunda temui di toko buku. Dibandingkan dengan bergelimangnya ilmu-ilmu pendidikan anak dari negeri barat, dengan semua metode yang membuat siapapun tertarik dan tercengang, maka Bunda membatin, mengapa yaa kok buku pendidikan anak dalam Islam tidak begitu banyak.Juga hadits-hadits yang mengupas bagaimana Rasulullah begini atau begitu pada anak juga jumlahnya tidak terlalu banyak, lebih banyak hadits-hadits yang berhubungan dengan aqidah, akhlak, dan lain lain yang lebih banyak untuk konsumsi orang dewasa.

Apa mungkin buku-buku mengenai pendidikan anak ada dalam bahasa arab dan belum diterjemahkan dan belum masuk ke toko buku di Indonesia? demikian Bunda membatin sambil mengarahkan 2 buah buku yaitu buku tarbiyatul aulad karangan DR.Abdullah Nashih 'Ulwan, serta buku saku metode berkomunikasi yang efektif pada anak dan remaja karangan bapak dari negeri seberang.

Dalam perjalanan Bunda berpikir, mengapa dan mengapa, sampai akhirnya bunda mendapat sebuah kesimpulan, bahwa tak perlu mendidik anak menjadi anak soleh, karena yang harus didik adalah guru maupun orang tuanya, agar soleh dulu, akhirnya tercipta sebuah lingkungan yang soleh. Lingkungan yang mengamalkan sunnah-sunnah Rasul dalam menjalankan agama, dan menjalankan perintah Allah, dan menjadikan sunnah sebagai habbit atau sebagai kebiasaan yang ada dimana- mana, baik di sekolah maupun dirumah.Dan sang anak akan secara otomatis mengikuti apa yang dilakukan oleh sang guru maupun orang tua.

Dalam hal ini Bunda pun berfikir, sebaiknya kita tidak menyuruh anak untuk soleh, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kita iginkan yang kita percayai dapat membuat dia menjadi soleh. Namun sebaiknya kita lakukan saja apa yang kita inginkan pada anak anak kita, baik anak didik maupun anak kandung untuk akhirnya mereka mengikuti apa yang kita lakukan.Bersabarlah bila ternyata hasilnya lama, karena membentuk sebuah kebiasaan tentu saja memerlukan waktu yang lama, sebab kita tengah membentuk kepribadian. Tumbuh dari seorang bayi menjadi remaja saja butuh waktu lama, maka dalam membentuk akhlak dan kepribadian sang anak agar menjadi soleh seperti yang kita harapkan memerlukan juga kesabaran dan waktu yang cukup lama.

Maka mulailah dari diri sendiri untuk soleh, niscaya anak-anak akan melihat contoh soleh itu dan melakukannya karena memang dia melihat dan terkontaminasi oleh kesolehan kita. Orang tua dan para pendidik.

Mimpi saya, betapa indahnya bila semua orang soleh, dan kita tidak soleh sendirian, agar anak- anak kita bisa melihat kesolehan dimana-mana dan melakukan kesolehan tersebut dimana mana.

Fifi.P.Jubilea - Founder and Conceptor of JISc

0 comments: