Thursday, June 23, 2011

Masih TK Kok Sudah Nakal...Bagaimana 'Mengoreksinya'?

Usil. Banyak teman dibuat menangis olehnya. Atau bila mengamuk, apapun dilempar hingga guru kewalahan. Anda pernah menjumpai 'anak nakal' model begini?

Psikolog Netty Amalia mengatakan, tidak ada anak TK yang nakal. Sematan kata itu kurang tepat, karena seusia anak TK masa perkembangan, anak-anak sedang aktif, rasa ingin tahu, dan mencoba melakukan sosialisasi dengan teman-teman seusianya. Ketika sosialisasi di sekolah, ada yang bisa diterima, tetapi ada juga yang belum bisa diterima oleh teman-temannya.

‘’Jadi tidak ada istilah anak TK yang nakal, mungkin lebih karena iseng. Itupun selama keisengan, mengganggu teman, tidak bisa diam di kelas masih dalam takaran wajar, bukan sebuah kenakalan,’’ ujar Netty kepada Republika.

‘Kenakalan’ atau keisengan itu terjadi bisa saja karena anak belum diajarkan orangtuanya di rumah. Bisa juga karena di rumah sering dijahili oleh kakak-kakaknya, tidak bisa melawan lalu dibawa ke sekolah menjahili teman-temannya. Oleh karena itu, kata Netty, nilai-nilai, etika, tatakrama harus sudah ditanamkan sedini mungkin agar ketika anak keluar rumah bisa beradaptasi dengan baik.

Kalau keisengan itu disebabkan pola asuh, anak diberitahu saja sudah mengerti. "Sayang, tidak boleh suka mukul ya, atau gangguin teman, nanti teman-teman tidak mau main lagi. Kasihan kan, temannya jadi sakit. Sayang, kalau mau main di luar ya, nanti mejanya rusak."

‘’Diberitahu begitu anak akan mengerti, dan tidak melakukan lagi, kecuali anak kebutuhan khusus. Itu pun bukan karena keinginan si anak melakukan hal tersebut, tetapi koordinasi motoriknya yang tidak bisa dikendalikan,’’ papar lulusan Psikologi Universitas Islam Bandung ini.

Kalau anak-anak masih suka iseng di sekolah, Netty menyarankan:

1. Sikap orangtua

Mengajak anak komunikasi, kenapa sih kok masih nakal di sekolah? Anak pasti akan memberi alasan. Hargai dan dengarkan penjelasan si anak sehingga orangtua tahu alasan yang sebenarnya. Jangan-jangan anak kita yang benar.

Ketika berdialog dengan anak, posisi orangtua:

- jangan membela si anak,

- jangan pula menyalahkan si anak.

- Orangtua sampaikan alasannya, dan dampaknya dari keisengan tersebut. Misalkan, kalau terus memukul Reza, nanti Reza sakit, dan tidak mau lagi main sama Adek. Nanti Adek tidak punya temen. Anak pasti mengerti penjelasan tersebut.

2. Dialog dengan Guru

Jika cara pertama masih membuat anak iseng, sebaiknya bekerjasama dengan pihak sekolah (guru). Banyak cara dilakukan guru untuk mereda keisengan anak-anak TK. Sebenarnya, kata Netty, sekolah TK bukan untuk menghasilkan anak pintar membaca dan menulis melainkan ajang anak melakukan sosialisasi dengan teman-teman seusianya. Anak diajarkan berbagi, menghargai teman, saling membantu, menunggu giliran, dan perkembangan lainnya.

Bagi anak yang aktif, guru bisa menyarankan agar anak jangan datang terlambat, harus datang lebih awal. Karena sebelum masuk kelas ada baris berbaris, bernyanyi, dan olahraga. Kalau anak aktif setelah melakukan rangkaian ini, energinya lumayan terkuras. Ketika masuk kelas sudah fokus, tidak sempat mengganggu temannya lagi.

Tapi kalau datangnya menjelang belajar, energinya masih kuat bakal kambuh lagi menggoda temannya.

3. Serahkan kepada ahlinya

Jika keisengan anak terus menerus, tidak bisa dikendalikan lagi, sudah banyak penilaian guru dan orangtua murid, dan tarafnya sudah mengganggu di kelas sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya. Bisa ke psikolog. Nanti akan didiagnosa apa yang menyebabkan keisengan anak terus berlanjut. Jika ditemukan ada gangguan harus segera ditindaklanjuti.

Seharusnya orangtua peka apa yang terjadi pada anaknya. Apalagi anak TK masih terbuka kalau ada masalah, bisa marah-marah, menendang, melempar. Sikap ini berbeda dengan anak yang dewasa yang cenderung memilih diam.

‘’Sayangnya masih banyak orangtua yang belum mau menerima kalau anaknya ada masalah. Mereka hanya mau mendengar perkembangan anak yang bagus-bagus saja,’’ tambahnya.

Sumber: http://www.republika.co.id

1 comments:

Anonymous said...

artikelnya bagus..
berguna buat saya yang lagi bantu bikin makalah teman. :)

makasih ya Mbak dewi..

kalo ada waktu berkunjunglah k blog saya.