Thursday, July 30, 2015

MENGASAH KETERAMPILAN BERGERAK ANAK USIA 0-2 TAHUN (01)

Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang optimal; sehat, ceria dan cerdas. Untuk mempersiapkan masa depan anak, ibu dan ayah harus melakukannya sejak dini. Pengasuhan anak sebenarnya adalah suatu kegiatan alami yang telah dijalani manusia sejak awal adanya kehidupan. Namun di masa sekarang, tuntutan akan keahlian yang harus dikuasai oleh seeorang semakin berkembang. Sebagai orangtua kita pun berusaha agar ananda memiliki keterampilan yang membuatnya dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini bertujuan agar ibu dan ayah dapat memahami aspek perkembangan anak pada enam tahun pertama kehidupannya. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan ibu-bapak dapat mendampingi dan menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk anak mengembangkan kemampuannya. Terdapat empat aspek utama perkembangan anak yang dibahas dalam artikel ini, yaitu aspek gerakan kasar, dan gerakan halus, bahasa, kecerdasan, dan sosial emosi.
Setiap aspek perkembangan memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih efektif dibandingkan fokus terhadap satu aspek saja. Setiap kegiatan bisa berdampak pada beberapa aspek dan beranfaat bagi perkembangan kemampuan anak.
Ibu dan ayah dapat memahami setiap aspek perkembangan sesuai dengan usia anak. Ketika lahir kemampuan gerak seorang bayi memang sangat terbatas, tapi ketika berusia sekitar setahun anak sudah dapat jalan sendiri dan berkeliling melakukan penjelajahan di lingkungannya seperti anak naik turun tangga. Di usia 2 tahun, kebanyakan anak sudah menguasai keterampilan melompat dan memanjat dengan cukup baik.
Penting di ingat, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak adalah agar kita dapat memberikan perangsangan secara berhasil guna, dengan berbagai cara dan variasi. Untuk itu, ibu dan ayah dituntut kreatif dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang merangsang perkembangan anak. Contoh kegiatan yang ada dalam artikel ini daapt dikembangkan sesuai dengan keadaan masing-masing anak. Setiap anak adalah unik dan kita harus dapat memahami keunikannya. Hindari memaksa anak melakukan kegiatan yang barangkali belum dikuasainya. Apalagi bila ibu dan ayah merasa bahwa anak lain yang seusia dengna anak sudah dapat melakukannya. Bila anak belum dapat melakukan kegiatan yang dirangsangkan atau terlihat belum tertarik, cobalah kegiatan yang sama beberapa kali dengan diberi rentang waktu.
Didalam pembahasan mengenai aspek gerakan kasar dan gerakan halus, artikel ini akan memberi kan contoh perangsangan dan kemampuan yang dapat dikuasai anak pada usia tertentu. Penjelasan tersebut tidak bersifat kaku atau suatu keharusan. Ingat, setiap anak adalah unik dan hasil dari perangsangan dapat berbeda antar anak.

Sumber : Seri buku Orangtua Direktorat PAUD

0 comments: