Thursday, July 30, 2015

MANFAAT DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Cara Pantau Tumbuh Kembang Anak

Ibu-bapak pasti mendambakan anak yang cerdas, ceria dan sehat. Tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa yang penuh kesempatan dan tantangan dalam perkembangan anak. Untuk mewujudkan itu, peranan orangtua dan pengasuh (nenek, kakek, pengganti ibu-bapak) dalam keluarga sangatlah penting, karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama mereka.
Ibu-bapak merupakan pengasuh, guru dan teman bermain yang utama di rumah.  Harapannya, dapat memberikan perhatian yang hangat, pengasuhan yang tepat, penuh kasih sayang dan rasa aman bagi anak. Ini merupakan modal penting bagi perkembangannya kelak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Pengalaman pada usia dini merupakan landasan yang penting untuk perkembangan anak dan menjadi modal penting bagi kehidupan selanjutnya. Faktor yang tidak kalah penting adalah perangsangan dini yang dapat dilakukan oleh ibu-bapak dan pengasuh anak dalam keluarga di rumah.
Sebelum melakukan perangsangan ibu-bapak dan pengasuh anak hendaknya mengetahui perkembangan anak, dan perangsangan apa saja yang sesuai untuk anak tersebut.
Ibu-bapak dan pengasuh anak usia dini dapat memantau perkembangan dan pertumbuhan anaknya melalui kartu menuju sehat (KMS) yang terpadu atau kartu deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) dengan membawa ke POS PAUD.
Selanjutnya, guru dan petugas kesehatan di POS PAUD akan membantu ibu-bapak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cara mendeteksi.

Proses Tumbuh Kembang Anak

Enam tahun pertama sangatlah penting dan merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat bagi seorang anak. Untuk itu penting memantau pertumbuhan dan perkembangan anak agar tumbuh kembangnya tidak terlambat. Dalam hal ini, peranan ibu-bapak dan pengasuh menjadi sangat penting.
Harapannya, dengan mengetahui tumbuh kembang anak maka ibu-bapak dan pengasuh dapat mengetahui perangsangan yang sesuai agar tidak mengalami keterlambatan. Seandaianya pun terjadi keterlambatan pada tumbuh kembang anak, sebaiknya ibu-bapak dan pengasuh mengetahui langkah yang seharusnya diambil.
Bila ibu-bapak pengasuh kurang  memahami tentang tumbuh kembang anak dan bimbang  akan perangsangan yang harus diberikan , tak perlu khawatir. Sebaiknya segeralah pergi ke POS PAUD atau Posyandu untuk meminta bantuan pada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Apa Yang Dimaksud Proses Perkembangan Anak?
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan merupakan suatu perubahan dalam ukuran tubuh dan merupakan sesuatu yang dapat diukur seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala yang dapat dipaca pada buku pertumbuhan.
Sedangkan perkembangan lebih ditujukan pada kematangan fungsi alat tubuh. Seperti, kaki untuk melompat (gerakan kasar), jari jari tangan untuk menulis, mengancingkan baju (gerakan halus), pemahaman (bagaimana anak belajar dari lingkungannya untuk mengerti anggota tubuh, warna), bicara (anak mampu mengungkapkan sesuatu yang dimaksud) dan sosialisasi.
Proses perkembangan anak selalu dihubungkan dengan perkembangan otak. Perkembangan otak dimulai semenjak kehamilan. Saat dilahirkan, otak masih belum berkembang sempurna. Otak mengalami perkembangan yang pesat pada usia 0-3 tahun.
Pusat-pusat saraf di otak ini bertanggung jawab untuk berbagai fungsi di otak. Ada bagian yang mengurusi fungsi untuk melihat, bicara, menggerakkan anggota badan dan sebagainya. Bagian di otak ini apabila dirangsang sesuai dengan daerahnya akan membentuk serabut saraf dan menghubungkan pusat-pusat penting di otak seperti di atas.
Contoh bayi berumur 8 bulan, dia akan melihat wajah ibunya melalui indra penglihatan dan mendengar suara ibunya melalui indra pendengaran. Semua itu akan diproses di otak sehingga bayi akan kenal dengan wajah dan suara ibunya. Perkembangan otak sangat cepat pada tahun-tahun pertama kehidupan dan biasanya periode ini berlangsung semenjak lahir sampai umur 3-5 tahun.
Anak belajar sangat cepat dari lingkungannya. Untuk itu, tak perlu heran bila seorang anak umur 3 tahun sudah lancar berbicara, cepat menghapal lagu yang didengarnya. Masa ini yang disebut masa emas perkembangan otak seorang anak. Sesudah periode ini, otak tetap masih dapat dirangsang, namun hasilnya tidak secepatpada periode sebelumnya.
Oleh sebab itu, ibu-bapak dan pengasuh seharusnya dapat memberikan perangsangan yang sesuai untuk perkembangan anak pada masa emas perkembangan otak anak.
Umumnya bayi dan anak mengikuti pola perkembangan yang khas pertahapan usia. Ada juga beberapa anak yang pola perkembangannya lebih cepat atau bahkan terlambat. Misal, anak berumur 2 tahun sudah biasa berlari, malompati 1 garis, menunjuk anggota tubuhnya tetapi belum lancar bicara. Sedangkan pada sebagian anak lain tahapan berbiaranya, lanar dan mampu merangkai 2 kata.
Ubtuk mengetahui itu, orangtua harus mengetahui pola dan tahapan perkembangan anak yang tercantum pada buku DDTK, selain juga, dapat mengetahui melalui kartu menuju sehat (KMS) tumbuh kembang dan kartu DDTK.

Sumber : Seri bacaan orangtua Direktorat PAUD

0 comments: