Ketika baru lahir, bayi belum bias berbicara. Bentuk
komunikasi yang digunakan adalah menangis, mimic wajah, dan gerak tubuh. Dengan
cara itu bayi berusaha menyampaikan kebutuhannya kepada orang tua. Perangsangan
bahsa yang dilakukan pada periode ini adalah sat permulaan dari proses
pengembangan kemampuan berbahasanya.
Kegiatan yang dapat
dilakukan
- Bicara,bicara,bicara. Orangtua harus terus berbicara kepada bayinya, meski ia hanya membalas dengan menangis atau tatapan mata. Ketika menggendong, Ibu dan bapak dapat mengobrol atau menceritakan apa saja yang dilihat. Gunakan kalimat pendek dengan tekanan dan pengucapan yang jelas. Bukan bahasa yang dicadelcadelkan. Ketika bayi menagis pun, usahakan untuk mengartikan tangisannya, misalnya, “ananda menangis karena lapar ya?
- Memberikan tanggapan ketika bayi mengeluarkan suara. Ketika bayi bersuara, meski tidak jelas, Ibu dan Bapak dapat memberikan balasan dengan tersenyum dan berbicara seperti sedang mengobrol.
- Bermain agar bicara. Bayi yang senang mengeluarkan suara-suara untuk menyampaikan perasaannya, demikian pula ketiak bermain dengan orangtuanya. Berikan tanggapan yang sekaligus mengajak untuk berlatih mendengarkan. Ibu dan Bapak dapat berbisik atau memanggil namanya. Kemampuan mendengarkan adalah bagian yang penting dalam komunikasi
S Sumber : Seri Bacaan Orang Tua Direktorat PAUD
0 comments:
Post a Comment