Saturday, October 8, 2011

Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini

TANTANGAN pendidikan di era modern semakin berat, karena persoalan di dalam masyarakat semakin kompleks. Kompleksitas persoalan ini tentunya perlu diselesaikan dengan bijak.

Artinya, pendidikan mempunyai andil yang cukup signifikan dalam melakukan transformasi sosial.

Ketika pendidikan hanya duduk termangu di tengah rusaknya moral dan semakin terpuruknya bangsa Indonesia, maka ia akan mendapatkan dosa sejarah yang akan selalu dikenang dan dicatat.

Pendidikan dewasa ini disadari atau tidak mengalami distorsi yang sangat mengkhawatirkan. Di satu sisi pemerintah telah membuat kurikulum yang menurut pemikiran sangat diharapkan memiliki keandalan dalam peningkatan mutu intelektualitas dan kapasitas (keahlian). Namun, di sisi lain, terjadi degradasi moral peserta didik.

Realitas yang seringkali tersaji adalah banyak tindakan kriminalitas seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang, kejahatan seksual, pencurian, maraknya geng-geng, bahkan terorisme, justru dilakukan oleh mereka yang berstatus sebagai pelajar.

Sebelum memasuki masa remaja, seseorang terlebih dahulu menikmati masa anak-anak. Pada masa inilah mereka mendapat rangsangan dan pendidikan dari luar, sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang bermoral.

Pembentukan moral seseorang biasanya dimulai pada masa usia dini, yaitu umur 0-8 tahun. Pada usia ini adalah awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, pendidikan pada masa ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan atau kehidupan selanjutnya sang anak.
Fondasi Tumbuh Kembang Hibana S Rahman (2002) menyatakan, pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Sebab, pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak.

Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, dan produktivitas. Dengan bekal ini anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Maka, pendidikan anak usia dini adalah fondasi atau peletak dasar bagi tumbuh kembang anak. Ketika pendidikan anak usia dini tidak mendapat porsi dan perhatian lebih, maka akan mengancam keberlangsungan pendidikan pada tingkatan selanjutnya.
Lebih dari itu, ketika peserta didik mengalami trauma di masa pendidikan anak usia dini, akan berakibat fatal. Ia akan terganggu tumbuh kembangnya dan akan mengisolasi diri dari kehidupan bermasyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan suasana belajar yang menyenangkan dan dasar pendidikan yang cukup baik dalam melaksanakan pendidikan pada masa ini. Pendek kata, diagnosis yang salah dalam pendidikan ini akan mengakibatkan penyakit kronis yang lebih parah. (37)

— Nurul Maghfiroh, pendidik di home schooling di Desa Ponowaren Tawangsari, Sukoharjo.

sumber : Suara Merdeka

0 comments: