Sunday, October 23, 2011

Cara Jitu Berkomuniasi dengan Anak

Berkomunikasi dengan anak itu susah-susah gambang. Banyak keinginan mereka yang tak diketahui oleh orang dewasa. Mereka memiliki kepribadian dan perasaan yang berbeda dengan orang dewasa.Oleh karena itu, perlu adanya teknik untuk bisa memahami apa yang dirasakan dan keinginan anak. Ada tiga tips sederhana yang mungkin bisa dilakukan untuk bisa memahami bagaimana dunia anak:Pertama, definisikan dunia merekaPenting sekali untuk mengetahui dunia anak dari sudut pandang anak, bukan orang tua. Orang tua perlu berbicara dengan bahasa yang paling sederhana dengan anak-anak. Dari pada memulai pembicaraan dengan bahasa yang rumit dan seolah ‘menggurui’, akan lebih baik untuk bertanya dengan bahasa mereka.Sebagai contoh, jika melihat seorang anak yang murung karena orang tuanya bercerai, jangan mengatakan...

Sunday, October 16, 2011

Anak Usia 4 dan 7 Tahun Punya Kecepatan Belajar Baca yang Sama

Kapan anak sebaiknya mulai belajar membaca? Ada yang mengatakan saat akan masuk Sekolah Dasar (SD) atau saat di Taman Kanak-kanak. Tapi sebuah penelitian menemukan anak yang diajarkan membaca saat berusia 7 tahun memiliki kecepatan belajar yang sama seperti anak berusia 4 tahun.Temuan tersebut berdasarkan riset yang dilakukan University of Warwick yang diterbitkan dalam British Journal of Educational Psychology. Riset tersebut diawali keinginan Dr Julia Carroll dan Anna Cunningham dari Departemen Psikologi University of Warwick, yang ingin mencari tahu apakah anak-anak yang lebih tua lebih cepat belajar membaca.Keduanya lalu mengetes keterampilan baca anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri sejak berusia 4 tahun. Kemudian membandingkan hasilnya dengan anak-anak yang diajarkan di sekolah...

Thursday, October 13, 2011

Peran Bahasa Ibu Memberantas Buta Aksara

Model saling menjemput antar warga belajar pendidikan keaksaraan bisa dilakukan untuk menumbuhkan semangat belajar antar anggota, alasan keamanan juga menjadi dasar karena kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan pada malam hari setelah kegiatan rutin rumah tangga selesai selain itu juga karena sebagian besar warga belajra adalah ibu-ibu rumah tangga. Bila pagi mereka mengurus rumah dan membantu pekerjaan di ladang sehingga waktu belajar hanya tersedia setelah shalat magrib.Sistem pembelajaran dilakukan dengan diskusi, membaca, menulis, berhitung yang diberikan oleh para tutor dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa ibu. Pembelajaran dengan menggunakan bahasa ibu ini, sangat membantu warga belajar untuk menyesuaikan diri saat mengawali pembelajaran, sebab warga belajar yang mengikuti...

Anak Bisa Membedakan Benar Salah Sejak Usia 15 Bulan

Banyak yang berpikir seorang bayi belum mengerti apa-apa. Tapi studi menunjukkan bahwa kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah sudah dimiliki sejak usia 15 bulan.Para peneliti menuturkan dalam penelitian ini bayi memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang adil dan tidak adil seperti dalam pembagian makanan dengan orang lain. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran awal mengenai keadilan sehingga bisa membedakan mana yang benar dan salah."Temuan kami menunjukkan bahwa norma-norma seperti keadilan lebih cepat diperoleh dari yang kita duga, seperti bayi yang lebih sensitif terhadap pembagian makanan atau mainan yang tidak adil," ujar Jessica Sommerville, profesor psikologi dari University of Washington, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (8/10/2011).Studi yang hasilnya diterbitkan...

Sunday, October 9, 2011

Orang Tua Jadi 'Kompas' Bagi Anak-Anaknya

Penulis buku "Cinta Kasih Jurus Jitu Mendidik Anak: Pengalaman 36 Tahun", Prof dr Hardi Darmawan, MPH dan dr Indrawati Hardi, sepakat menegaskan bahwa para orang tua menjadi "kompas" atau penentu arah bagi anak-anak mereka."Mendidik anak bukan suatu hal yang berat. Itu dapat dilakukan oleh para orang tua dengan cinta kasih," kata Prof Hardi.Idealnya anak harus dibekali dengan lima kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, relasi, emosional dan komunikasi. Lima kecerdasan tersebut akan menjadi bekal hidup anak sampai dewasa. Sehingga, mereka bisa berhasil dan menjadi kebanggaan orang tua.Hardi menyatakan bahwa pendidikan yang bermula dari keluarga dengan cinta kasih mampu menjadi landasan bagi anak sampai dewasa. Pendidikan cinta kasih bisa menentukan perkembangan positif ke depan.''Anak...

Saturday, October 8, 2011

Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini

TANTANGAN pendidikan di era modern semakin berat, karena persoalan di dalam masyarakat semakin kompleks. Kompleksitas persoalan ini tentunya perlu diselesaikan dengan bijak.Artinya, pendidikan mempunyai andil yang cukup signifikan dalam melakukan transformasi sosial.Ketika pendidikan hanya duduk termangu di tengah rusaknya moral dan semakin terpuruknya bangsa Indonesia, maka ia akan mendapatkan dosa sejarah yang akan selalu dikenang dan dicatat.Pendidikan dewasa ini disadari atau tidak mengalami distorsi yang sangat mengkhawatirkan. Di satu sisi pemerintah telah membuat kurikulum yang menurut pemikiran sangat diharapkan memiliki keandalan dalam peningkatan mutu intelektualitas dan kapasitas (keahlian). Namun, di sisi lain, terjadi degradasi moral peserta didik.Realitas yang seringkali tersaji...

Thursday, October 6, 2011

Anak yang Kurang Bermain Banyak Timbulkan Masalah

Bermain adalah salah satu keuntungan menjadi kanak-kanak. Tapi di era di mana orang tua makin khawatir dengan masa depan dan pendidikan anak-anaknya, waktu bermain anak-anak berkurang drastis dibandingkan beberapa puluh tahun lalu.Kecenderungan ini memiliki berdampak serius bagi perkembangan anak-anak dan kesehatan mentalnya."Di tahun 1950-an, anak-anak bebas bermain. Jika anak-anak hanya tinggal di rumah saja, Ibunya akan mengatakan 'pergilah keluar dan bermain'. Tempat alami untuk anak-anak adalah berada di luar," kata Peter Gray, profesor penelitian psikologi di Boston College seperti dikutip dari Healthday, Jumat (23/9/2011)."Saat ini yang terjadi justru sebaliknya, orang tua tidak mengizinkan anak-anak untuk bebas bermain. Bahkan jika anak-anak tetap melakukannya, tidak ada anak-anak...

6 Kebiasaan Bersih yang Harus Diajarkan pada si Kecil

Membiasakan hidup bersih sebaiknya sudah diajarkan sejak masih anak-anak. Berikut ini adalah 6 kebiasaan hidup bersih yang harus diajarkan orangtua pada si kecil.Masa anak-anak adalah saatnya ia menikmati permainan di luar rumah seperti bermain lumpur atau kotor-kotoran. Karenanya orangtua harus mulai mengajarkan tentang kebersihan sejak masih balita.Kebersihan pribadi seorang anak harus menjadi prioritas utama saat ia tumbuh agar ia tidak mudah terkena penyakitatau infeksi. Berikut ini 6 kebiasaan bersih yang harus diajarkan pada si kecil, seperti dikutip dari Lifemojo, Kamis (15/9/2011) yaitu:1. Cuci tangan menggunakan sabunAjaklah anak untuk selalu mencuci tangannya menggunakan sabun dan beritahu kapan tangannya harus dicuci. Pastikan anak mencuci permukaan atas tangan, sela-sela jari dan...

Anak-anak Lebih Banyak Diajari Hidup Bersih Daripada Olahraga

Jika harus memilih mana yang paling penting untuk diajarkan pada anak, sebagian besar orangtua memilih kebersihan. Bahkan dibandingkan olahraga yang sebenarnya tak kalah penting, kebiasaan hidup bersih masih dianggap lebih penting lagi.Sebuah survei berskala nasional di Skotlandia mengungkap, 77 persen ibu-ibu mengatakan kebersihan adalah hal terpenting untuk diajarkan pada anaknya. Sementara di kalangan bapak-bapak, kebersihan dianggap paling penting oleh 69 persen dari seluruh responden."Saya sangat senang orang-orang sangat memperhatikan kebersihan tubuhnya. Tubuh yang bersih akan memudahkan orang-orang menjalin hubungan yang sehat dengan lingkungannya," ungkap Dr Werner Jeanrond dari Glasgow University mengomentari hasil survei tersebut, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (22/9/2011).Hasil...

Mengajari Anak Cuci Tangan yang Benar

Banyak anak yang tidak mencuci tangan dengan benar atau bahkan tidak melakukannya sama sekali. Padahal kuman dapat menyebar dengan cepat pada anak-anak, yang memicu pandemi flu, pilek dan penyakitlainnya.Mencuci tangan dengan cara yang tepat dapat membantu mencegah penyebaran bakteri, kuman dan penyakit. Bantulah anak belajar untuk mencuci tangan dengan seksama dan mengajarkan cara yang benar dengan jelas.Dilansir dari Livestrong, Senin (3/10/2011), berikut cara cuci tangan yang benar untuk anak:Waktu untuk cuci tanganAjarkan anak untuk mencuci tangan setiap kali habis buang air kecil atau besar, menyentuh hewan, mengupil, batuk atau bersin, bermain pasir atau bermain kotor. Ajarkan pula anak untuk cuci tangan sebelum makan atau sebelum memegang makanan apa pun. Jadikan kegiatan cuci tangan...

Tuesday, October 4, 2011

Balita Boleh Sekolah, Boleh Juga Tidak

bu mana yang tidak sedih berpisah dengan anaknya. Bahkan kalau mau jujur rasanya anak-anak tidak usah sekolah saja agar bisa selalu bersama ibu, karena kehidupan bersekolah, apalagi yang fullday school (pagi sampai sore) atau yang boarding school, merupakan proses “penculikan” anak untuk dididik dengan restu dan kerelaan dari orang tua anak yang bersangkutan. Anak dijauhkan dari ibu, dan ibu harus tega melepaskannya untuk di didik, diasuh dan bersama orang lain, berjam-jam, ada yang berhari-hari bahkan berbulan-bulan seperti pesantren.Fenomena rasa kehilangan hanya sangat dirasakan oleh ibu yang sehari-harinya biasa bersama anaknya dari sejak lahir sampai duduk di kursi sekolah. Sehingga boneka lucu miliknya diserahkan dengan tangan gemetar pada ibu guru yang tampil percaya diri. ‘Ssshhh…...

PANDANGAN HOLISTIK (PENDIDIKAN ANAK SEUTUHNYA)

Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah paradigmanya dari yang fragmented menjadi pendekatan holistik yang menempatkan pendidikan dalam sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (Holistic approach). Kata HOLISTIC memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata HOLY and HEALTHY. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik.Terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-ulah manusia, menyadarkan kita bahwa pendidikan kita kurang mampu mewujudkan keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta. Memberikan kesadaran kepada para siswa akan kehidupan di abad ke 21...

5 Cara Salah Mengenalkan Uang pada Anak

Sah-sah saja untuk mengenalkan anak pada nilai uang. Namun meski niatnya baik, seringkali Anda melakukan berbagai kesalahan ketika mengajarkan anak tentang uang. Bila hal ini tidak juga Anda sadari, bisa-bisa anak pun tak akan mendapat pesan yang ingin Anda sampaikan. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan orangtua ketika mengenalkan anak tentang nilai uang:1. Memberikan contoh yang salah. Mungkin kesalahan ini paling tak disadari ketika melakukannya. Anda mengajarkan kepada anak Anda untuk berhemat dan tidak membelanjakan uang untuk membeli barang yang tak dibutuhkan. Sehingga seringkali Anda melarang anak-anak untuk membeli mainan yang sangat diinginkannya di mall, dengan dalih mereka tidak membutuhkannya. Namun ternyata Anda sendiri asyik belanja-belanja baju, DVD, majalah, atau...

Tantangan dan Peluang Pelayanan PosYandu di Pendidikan anak usia dini

Apa itu Posyandu ?Posyandu salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar. Tujuan akhir dari keberadaan Posyandu, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi dengan cara meningkatkan status gizi dan kesehatannya. Penyelenggaraannya adalah Kader Terlatih, dengan keanggotaannya berasal dari PKK, tokoh masyarakat, dan pemudi (Pemuda)Sasaran pelayanan posyandu adalah seluruh masyarakat diwilayah kerjanya, utamanya Bayi, Anak Balita. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS). Dalam melaksanakan kegiatanya dilakukan sebulan sekali....

Monday, October 3, 2011

Pendidikan Hanya Bisa Berhasil Tuntas Bila Caranya Sesuai Kesempurnaan Ciptaanya

Para pembaca 'magic brain' yang budiman dan bijak, ada kemungkinan besar bahwa pada zaman 'teknologi canggih' ini, kita harus melaksanakan ''Pendidikan Ulang'' yang menyangkut cara-cara yang hingga saat terkini berulang terus sebagai cara yang paling utama.Kita kini mengetahui dengan jelas dan tegas, bahwa pemupukan Intelektualitas, dengan segala hormat kepada yang menemukanya, masih sangat rentan terhadap 'Perilaku' yang merupakan ''Pondasi'' dari pelaksanaan apapun yang tertanam sebagai 'Intelektualisme' di dalam perangkat pengelolaan kita, yaitu 'Pusat Pikir' atau juga dikenal dengan 'Brain'.Selama berabad-abad, Pusat Pikir berfungsi hanya dengan Separoh Potensi yang sebenarnya. Inilah yang oleh kebanyakan diantara kita telah diakui sebagai suatu ''kelemahan'' yang terus-menerus terjadi...

Refleksi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional oleh Tutor di Dlingo

Secara substansial materi yang disampaikan belum mengacu pada standar kompetensi keaksaraan tingkat dasar. Pada sebagian besar kelompok, tutor menyampaikan materi yang semestinya diberikan pada tingkat lanjutan. Misalnya kompetensi membaca cukup membaca kalimat sederhana, belum dalam paragraf (beberapa kalimat); kompetensi berhitung cukup sampai bilangan 100 dan belum ada perkalian dan pembagian (cukup pengurangan dan penjumlahan).Apabila materi tersebut disampaikan, maka warga belajar perlu dievalusi atau dilakukan penilaian hasil belajar agar mendapatkan SUKMA 1 terlebih dahulu. Selanjutnya melaksanakan proses pembelajaran dengan konten tingkat lanjutan.Dalam melakukan pembelajaran tutor perlu memperhatikan tahapan penguasaan kompetensi berbahasa: mendengar, berbicara, membaca dan menulis....

Pages 381234 »