Tuesday, May 24, 2011

Ibu-ibu... Kapan Mau Belajar Matematika?

Matematika sampai saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Tidak hanya di kalangan siswa, bahkan orang tua pun terkadang mengernyitkan alis ketika mendengar mata pelajaran ini.

Namun, untuk mengubah paradigma tersebut saat ini bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, sudah ada cara baru untuk membuat Matematika menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Salah satunya adalah melalui metode Matematika Gasing atau Gampang Asyik dan Menyenangkan.

"Konsepnya adalah setiap anak pasti bisa. Jadi, tidak ada anak yang bodoh, dan IQ jelek itu tidak ada. Semua anak sama, dan semua anak bisa menjadi luar biasa," ujar pakar pendidikan Yohanes Surya di sela seminar bertajuk "Matematika Menjadi Mudah dan Menyenangkan" di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Yohanes, untuk menjalani metode ini kepada anak, harus ada keterlibatan unsur yang paling dekat dengan anak, yakni ibu. Hal itu dilakukan agar ibu-ibu dapat mengajarkan anaknya dengan metode yang benar.

"Peran Gerakan Ibu-Ibu Pandai Matematika (Gipika) menjadi penting. Tidak ada yang mustahil membuat anak menyukai Matematika, kalau kita mampu bekerja sama," kata mantan Rektor Universitas Multimedia Nusantara ini.

Untuk menjalankan Metode Gasing, pendiri Surya Institute ini menjelaskan, hal pertama yang dilakukan adalah pengenalan angka dengan metode penjumlahan 1 sampai 20. Setelah itu lancar, kemudian dikembangkan dengan metode perkalian, pengurangan, pembagian, dan seterusnya.

Pembelajaran tersebut harus terus dilakukan berulang kali. Menurut Yohanes, tidak akan sulit untuk mengerjakan ratusan angka dalam soal perkalian atau pembagian jika proses pembelajaran dilakukan secara kreatif dan menyenangkan.

"Artinya, tanamkan belajar untuk masa depan dalam diri anak. Jangan pernah bosan mengerjakan penjumlahan dan perkalian yang banyak itu," jelasnya.

Yohanes menambahkan, tidak ada istilah kata terlambat untuk belajar Matematika. Tidak hanya tingkat dasar, bahkan di tingkat SMA Metode Gasing dapat dipelajari untuk menguatkan dasar-dasar Matematika yang sudah diperoleh sejak SD hingga SMP hanya dalam waktu tiga bulan.

"Saya ingin semua anak menganggap Matematika adalah pelajaran menyenangkan. Karena kalau Matematika sudah menyenangkan, otomatis pelajaran sains lainnya seperti Fisika dan Kimia juga menjadi menyenangkan bagi mereka," ujar Yohanes.

Sumber : www.kompas.com

0 comments: