Monday, January 16, 2012

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Sembilan Hal Ini pada Anak Anda (4)

Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?

''Tunggu Sampai Ayah Pulang!''

Kata-kata seperti ini tidak hanya merupakan ancaman yang lain, tetapi juga merupakan bentuk disiplin yang setengah hati. Ketika Anda tiba di rumah, boleh jadi anak telah lupa apa kesalahan yang mereka lakukan. Mendelegasikan tugas pada orang lain juga melunturkan 'kewenangan' Anda. Anak akan berpikir,''Mengapa saya harus patuh pada ibu jika dia tidak melakukan apa pun juga?'' Parahnya lagi, Anda akan membuat citra pasangan lebih buruk.

''Cepat, cepat''

Siapakah orang yang sibuk berat, kurang tidur, capek gara-gara macet, dan kena tekanan kerja yang tidak pernah melontarkan kata-kata seperti itu?
Jika Anda mulai mengeluh atau menghela napas setiap hari, hati-hati. Ada kecenderungan anak akan menangkap pesan bahwa mereka bersalah karena membuat orang tuanya lambat. Kesalahan itu membuat mereka merasa bersalah dan ternyata tidak juga membuat anak-anak bergerak lebih cepat.



''Hebat'' atau ''Anak Pintar''

Boleh jadi Anda bingung mengapa kalimat pujian seperti itu juga tidak mendidik. Tenang dulu, pujian memang alat efektif orang tua untuk mendongkrak percaya diri anak. Masalahnya, bila pujian ini terkesan berlebihan. Kata-kata ''Wah, hebat banget'' untuk hal-hal kecil yang anak lakukan seperti menghabiskan susunya menjadi tak berarti.

Lebih baik bila pujian itu diberikan untuk usaha keras yang anak-anak lakukan. Pujian karena menghabiskan susu yang bisa setiap saat mereka lakukan atau menggambar sesuatu karena si anak memang hobi menggambar boleh dibilang kurang berkesan pada anak. Alangkah baik bila pujian itu diberikan pada anak yang susah payah menyelesaikan tugas sekolah. Atau menghabiskan makanan hingga tandas, satu hal yang jarang si buyung biasa lakukan.

Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: parenting.com

0 comments: