Monday, August 31, 2015

PERANGSANGAN GERAKAN KASAR DAN GERAKAN HALUS BERDASARKAN USIA ANAK (03)

C. Usia 7-9 Bulan
Gerakan Kasar
Di rentang usia ini, biasanya anak mulai merasa frustasi bila ia tidak berhasil mendapatkan keinginannya. Hal ini terjadi karena anak sudah memiliki banyak keinginan, namun kemampuannya masih terbatas. Contoh, anak ingin meraih mainan yang terletak 1 meter di hadapannya. Dengan segala upaya ia mencoba bergerak mendekati mainan itu, tetapi tidak berhasil. Anak kemudian merasa kesal dan menunjukkan emosinya dengan berteriak atau menangis. Hal ini wajar saja. Sebagai orangtua, ibu dan ayah dapat menenangkannya dan memberi semangat dengan mendekatkan mainan itu atau bila perlu memberikan mainan yang di inginkan. Yang penting adalah berikan kesempatan kepada anak untuk berusaha dan mencoba sendiri melakukan keinginannya. Ibu dan ayah harus dapat menyeimbangkan antara kesempatan dan latihan serta meredakan anak dari frustasi.
Kegiatan yang dilakukan:

  • Biarkan anak berdiri untuk beberapa saat dengan cara dipegangiagar ia tidak jatuh, tetapi tidak perlu memintanya melangkahkan kaki.
  • Permainan gelitik telapak kaki. Telapak kaki merupakan area yang sangat sensitif untuk disentuh apalagi digelitik. Ketika menggelitik, posisi tangan ibu dan ayah tidak perlu memegangi kaki anak. Biarkan ia memilih apakah akan menarik kakinya karena tidak tahan geli atau justru sebaliknya, menikmati ketika kakinya digelitik.
  • Berikan pertanyaan atu arahan sederhana. Ketika anak sedang duduk dan bermain bersama mainan-mainannya, tanyakan misalnya, “Mana boneka (sebutkan boneka yang dimiliki anak)?” Biarkan ia mencari boneka yang di maksud di antara mainannya dan mengambilnya.
  • Bermain ambil mainan. Duduklah berhadapan dengan anak, sodorkan mainan kepadanya. Lakukan beberapa kali sampai anak paham bahwa ia harus mengambil mainan yang diarahkan kepadanya. Kemudian, ketika ibu dan ayah menyodorkan mainan selanjutnya, tahan posisi mainan lebih dekat ke arah ibu dan ayah sehingga anak harus mencondongkan badan untuk menggapainya.
  • Pura pura menjatuhkan mainan. Untuk melatih dada dan pinggangnya, ibu dan ayah dapat bermain pura-pura menjatuhkan mainan. Biarkan anak mengambil mainan yang terjatuh didekatnya. 
Gerakan HalusSelain mudah frustasi, anak mungkin juga mudah menyerah ketika ia berhadapan dengan kesulitan yang melibatkan kegiatan geraknya. Ketika ia kesulitan menggenggam mainan balok atau memasang ring donat, mungkin ia menyerah dengan meninggalkan mainannya atau bahkan menangis. Yang perlu ibu dan ayah lakukan adalh memberikan dukungan semangat ketika anak kesulitan melakukan sesuatu. Berikan kata-kata positif tanpa menjatuhkan atu menghibur secara berlebihan. Jika perlu, berikan contoh dengan ibu dan ayah “pura-pura” terlibat kesulitan, tapi kemudian berhasil mengatasi masalah dengan tersenyum.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
  • Berlatih menunjuk. Ketika ibu/ayah dan anak duduk bersama, arahkan jari ibu/ayah untuk menunjuk sesuatu dan katakan ,”Lihat bunga itu.” Anak akan mengarahkan pandangannya ke arah yang ibu/ayah tunjuk. Selanjutnya minta ia menunjuk benda yang ada disekitar ibu/ayah.
  • Permainan gelitik telapak tangan. Sambil bernyanyi lagu-lagu sederhana, gelitik telapak tangan anak.
  • Bermain sendiri. Terkadang, anak bangun lebih awal dari ibu dan ayah. Sediakan beberapa mainan yang aman untuk dimainkan tanpa pengawasan ibu dan ayah, sehingga ketika ia terbangun lebih awal, ia bisa mainannya dan bermain sendiri.
Sumber : Seri bacaan Orangtua Dit. PAUD, Kemdikbud

0 comments: