Sunday, March 18, 2012

MENENTUKAN TOLOK UKUR PENDIDIKAN KEAKSARAAN

Sejauh mana keberhasilan pendidikan keaksaraan yang telah kita lakukan beberapa tahun belakangan? Untuk menjawabnya tentu kita jangan sampai terperangkap hanya pada keberhasilan menurunkan tingkat penyandang buta aksarayang nota bene menyangkut angka-angka. Tapi yang lebih penting kita harus menyentuh hal yang paling subtantif.
Hal yang lebih subtantif itu adalah sejauh mana program pendidika keaksaraan fungsional bisa meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta program pendidikan keaksaraan. Dengan kata lain seberapa besar peran kita dalam meningkatkan sumberdaya manusia para peserta pendidikan keaksaraan tersebut. Alhasil program pendidikan keaksaraan yang tengah kita genjot ini menghasilkan sesuatu yang bisa berkelanjutan. Bukan yang bersifat instan yang hanya dikuasai warga belajar dalam waktu sementara.etapi ditambah pula dengan peningkatan kemampuan fungsional warga belajar. Tentu dalam pelaksanaannya, agar program bisa berjalan dengan baik, harus ada tolok ukur atau evaluasi yang bisa mengawala jalannya program pemberantan Buta Aksara.
Atas dasar pemikiran itu maka Program pendidikan keaksaraan dirancang tidak saja untuk meningkatkan keterampilan baca tulis hitung, tetapi ditambah denagn peningkatan kemampuan fungsional warga belajar. Tentu dalam pelaksanaannya agar program bisa berjalan dengan baik, harus ada tolok ukur atau evaluasi yang bisa mengawal jalannya program Pemberantasan Buta aksara
Dalam program Pemberantasan Buta Akasara, sebagaimana dimuat dalam acuan Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan; Evaluasi Pembelajaran, evaluasi atau penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kemajuan warga belajar selama mengikuti program pendidikan keaksaraan. Dan dalam rangka mengetahui sejauh mana kemampuan tersebut perlu dilaksanakan penilaian secara bertahap, berkanal, rutin dan teratur. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai.
Mengingat program pendidikan keaksaraan berpusast pada diri warga belajar, maka evaluasi pembelajaran dapat mengetahui sejauh mana kemampuan diri warga belajar melalui penilaian awal, penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Masing-masing tahapan penilaian ini mempunyai prosedur dan tata cara sendiri yang saling berkaitan anara tahapan yang satu dengan tahapan yang lainnya. Evaluasi pembelajaran juga dapat dijadikan dasar dalam menilai sejauh mana kompetensi keaksaraan warga belajar pendidikan keaksaraan yang telah dicapai warga belajar
Evaluasi juga membantu meningkatkan kemampuan para tutor dan stakeholder dalam melakukan penilaian sebelum, selama proses, dan setelah pembelajaran, Dengan perencanaan yang matang tentu Gerakan pemberantasan Buta Aksara yang kita lakukan akan mencapai hasil yang maksimal.

sumber : Majalah Aksara Maret 2008

0 comments: