Thursday, November 26, 2015

PERANGSANGAN GERAKAN KASSAR DAN GERAKAN HALUS BERDASARKAN USIA ANAK (05)

E. USIA 13-18 BULAN

Gerakan Kasar
Mayoritas anak usia ini mulai bisa berjalan. Ibu dan Ayah sangat berperan untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keseimbangannya ketika anak berjalan. Terkadang anak merasa ragu ketika ia berdiri sendiri di atas kedua kakinya, karena dunia seakan berbeda. Anak memerlukan pujian dan semangat dari orang di sekitarnya, terutama ibu dan ayah sebagai orangtuanya, agar ia dapat melangkah dengan yakin.
Jika usia 15 bulan anak belum juga berjalan, tenanglah. Pada beberapa anak mereka akan berjalan di usia yang lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Semua bergantung pada kematangan dan kesiapan anak, serta rangsangan yang ibu dan ayah berikan. Yang perlu diperhatikan, apakah anak menunjukkan tanda-tanda atau usaha berjalan, seperti berusaha merangkak, menggerakkkan kaki ketika berbaring, berdiri sendiri dengan berpegangan, dan terlihat tertarik dengan mainan. Jika tanda-tanda tersebut ditunjukkan oleh anak, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan . Dengan kesempatan berlatih serta bantuan dari ibu dan ayah untuk meyakinkan dirinya, sebentar lagi anak akan berjalan. Jika Ibu dan Ayah masih khawatir juga, konsultasikan perkembangan anak dengan dokter anak atau psikolog.
Kegiatan yang Dapat Dilakukan
  • Biarkan anak memanjat tanpa bantuan. Tentu saja ibu dan ayah harus tetap mengawasinya. Kegiatan ini merupakan tantangan yang kompleks untuk dirinya, tapi akan menjadi terampil nila diberi waktu yang cukup untuk berlatih menyeimbangkan kemampuan geraknya. Bila perlu, berikan contoh bagaimana cara memanjat dan turun yang benar.
  • Minta anak mengambil mainannya dari lantai. Kegiatan ini akan membantunya untuk berlatih keseimbangan dengan berjongkok dari posisi berdiri dan sebaliknya.
  • Bermain menendang bola. Untuk permulaan, anak tidak akan mampu berdiri dan menendang bola dengan baik, bahkan tidak mungkin ia akan terjatuh, tetapi percayalah anak akan sangat menikmati permainan ini.
  • Beri ruang gerak. Pada saat ini anak adalah balita yang sangat dinamis dan rasa ingin tahu membawanya bergerak ke sana kemari. Beri kesempatan dan ruang gerak yang cukup untuk anak menyempurnakan kemampuan berjalan dan keseimbangannya secara spontan, tanpa banyak diarahkan. Latihlah anak juga mengetahui bahaya di sekitarnya. Katakan, "Hati-hati, Nak ..... ini ada tangga kecil,' sehingga ia akan berhenti terlebih dahulu sebelum menaiki atau menuruni  undakan.
Gerakan Halus
Di usia 13-18 bulan ini, anak mengembangkan kemampuan gerakan halus yang cukup baik. Namun ia masih suka memasukkan benda-benda ke mulut. Oleh karena itu, ibu dan ayah harus waspada emngawasi kegiatannya. Dengan kemandiriannya anak juga mampu menjelajah lingkungannya sendiri dan mengantisipasi kegiatan yang ingin ia lakukan. Perkembangan gerakan halus tidak hanya terbatas pada jari-jari tangannya saja tetapi juga pada kemampuan seperti menyusun tiga balok mainan dan kegiatan lain yang melibatkan kerjasama mata-tangan
Kegiatan yang dapat dilakukan
  • Beri waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan tugas/permainannya, terutama pada kegiatan yang melibatkan pengendalian dari tangan dan jari. Biarkan anak mencoba menyelesaikan pekerjaannya dan merasa bangga. Jika memungkinkan berikan tempat agar hasil karya anak dapat dipajang.
  • Berikan rasa nyaman jika ia merasa frustasi. Anak sedang berusaha melatih dirinya agar menguasai keterampilan-keterampilan yang lebih baik lagi. Anak membutuhkan ibu dan ayah untuk memberikan rasa nyaman dan dukungan ketika ia tidak berhasil melakukan tugasnya. 
  • Dominasi tangan. Pada usia ini kadang anak berubah-rubah pilihan dalam menggunakan tangannya. Jangan memaksakan anak menggunakan salahsatu tangannya. Biarkan pilihan tangan ini berkembang secara alami.
  • Bermain bola gelinding. Berdirilah sekitar 3-4 meter jauhnya dari anak. Gelindingkan bola kecil ke arah anak. ia akan menyenangi permainan ini. ia dapat memukul bola kembali atau mencoba menangkapnya. Minta anak menggelindingkan bola kembali kepada ayah dan ibu
  • B ermain telepon-teleponan. Anak pasti sudah sering melihat ibu dan ayah menelepon. Kini gilirannya untuk menelepon. Biarkan ia melakukan kegiatan pura pura ini. anak akan belajar meletakkan gagang telepon ditempatnya serta memencet mencet nomor telepon.
  • Bermain tepuk tangan juga bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan bagi anak.
sumber: Seri bacaan orangtua, Direktorat PAUD, Kemendikbud